Belajar dari Kampung Moderasi Desa Kota Raja, Kakankemenag HSU Edukasi Pelajar Soal Toleransi

Amuntai (Kemenag HSU) – Upaya memperkuat ketahanan ideologi bangsa di kalangan pelajar terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara (Kankemenag HSU) Hj. Nahdiyatul Husna menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang digagas oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten HSU.

Kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Amuntai, Rabu (15/10/25), ini diikuti siswa, siswi, tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan. Selain Husna, sosialisasi tersebut juga menghadirkan Kabag Kesra Setda HSU Abd. Rohim sebagai pemateri lainnya.

Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara H. Adi Lesmana, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata terhadap ideologi bangsa, sehingga perlu diantisipasi melalui pendidikan dan pemahaman nilai kebangsaan sejak dini.

“Radikalisme dan terorisme lahir dari keinginan untuk mengubah dasar negara dan ideologi Pancasila. Sejarah mencatat, berbagai peristiwa di Aceh, Poso, hingga Papua menjadi pelajaran berharga bahwa perpecahan hanya akan membawa kemunduran, sebagaimana terjadi di beberapa negara Timur Tengah,” ujar Adi Lesmana dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa sekolah memiliki peran penting dalam membangun generasi muda yang memiliki daya tangkal terhadap paham ekstrem. “Pemahaman sejarah dan nilai kebangsaan harus terus ditanamkan agar peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang menyesatkan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kankemenag HSU Hj. Nahdiyatul Husna dalam paparannya menjelaskan bahwa moderasi beragama merupakan kunci menjaga keseimbangan dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Menurutnya, moderasi tidak berarti melemahkan keyakinan, tetapi memahami ajaran agama dengan cara yang adil, seimbang, dan menghormati perbedaan.

“Moderasi bukan berarti mencampuradukkan ajaran, tetapi memahami agama secara toleran dan kontekstual. Kita perlu membangun cara pandang beragama yang sejuk agar tidak ada ruang bagi ekstremisme tumbuh di tengah masyarakat,” ujar Husna.

Husna mencontohkan penerapan nilai moderasi beragama di Desa Kota Raja, Kecamatan Amuntai Selatan, yang secara nasional telah ditetapkan sebagai kampung percontohan moderasi beragama. Di desa tersebut, masyarakat dari berbagai latar belakang agama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati.

“Jika nilai toleransi tumbuh kuat di masyarakat, maka tidak akan ada ruang bagi radikalisme dan terorisme untuk berkembang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Husna menegaskan pentingnya peran lembaga pendidikan sebagai benteng utama dalam membentuk karakter peserta didik. Ia mengingatkan bahwa kecerdasan akademik harus berjalan seiring dengan penguatan moral dan nilai kebangsaan.

“Anak-anak tidak cukup hanya pintar secara akademik, tetapi juga harus memiliki akhlakul karimah. Kecerdasan tanpa moral bisa menimbulkan penyimpangan. Karena itu, pembinaan karakter dan penanaman nilai kebangsaan harus menjadi prioritas di sekolah,” tegas Husna.

Sosialisasi ini juga menjadi ajang sinergi antara Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama dalam memperkuat pemahaman keagamaan yang moderat di kalangan pelajar. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu mengenali ciri-ciri paham radikal, menolak ajaran intoleran, serta berperan aktif sebagai agen perdamaian di lingkungan pendidikan maupun masyarakat.

“Pencegahan radikalisme tidak cukup hanya melalui penegakan hukum, tetapi harus dimulai dari pendidikan dan keteladanan. Generasi muda yang memiliki semangat toleransi dan cinta tanah air adalah benteng terkuat bangsa ini,” pungkas Husna.

Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan dan menyampaikan berbagai pandangan seputar bahaya radikalisme. Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat moderasi beragama, semangat kebangsaan, serta ketahanan ideologi di lingkungan pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Rep/ft: Januar