P5PPRA di MTsN 1 HSU, Siswa Belajar Kesiapsiagaan dengan Rancangan Kotak P3K

Amuntai (MTsN 1 HSU) – Seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Utara (HSU) menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempresentasikan rancangan isi kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ideal di ruang kelas masing-masing Kamis (25/9/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian di minggu pertama pelaksanaan pembelajaran P5PPRA (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin) dengan materi Dasar-dasar Pertolongan Pertama.

Para siswa dari berbagai tingkatan kelas dengan cermat memaparkan dan menjelaskan rancangan isi kotak P3K yang telah mereka susun berdasarkan analisis kebutuhan dan potensi insiden kesehatan yang mungkin terjadi di lingkungan kelas mereka. Alih-alih menggunakan kotak P3K fisik, siswa ditantang untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menentukan item-item yang paling relevan.

Materi yang dipresentasikan meliputi usulan penanganan luka ringan, pertolongan pertama pada kasus pingsan, mimisan, hingga cedera minor lainnya. Setiap kelas dibimbing oleh guru pengampu materi, salah satunya adalah Abd. Basid, S.Pd.I yang mengajar di kelas VII B.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat kesehatan, sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam merancang solusi yang relevan. Melalui presentasi rancangan ini, siswa tidak hanya belajar mengidentifikasi alat-alat P3K, tetapi juga memahami fungsi, cara penggunaannya, serta alasan di balik pemilihan setiap item berdasarkan potensi kebutuhan di kelas mereka. Hasilnya, para siswa tampak lebih percaya diri dan memiliki bekal pengetahuan awal yang krusial dalam menyusun strategi pertolongan pertama yang efektif.

“Kegiatan ini sangat penting untuk membekali siswa dengan pengetahuan dasar pertolongan pertama. Mereka tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami mengapa setiap item dalam kotak P3K itu penting dan bagaimana cara menggunakannya, serta mampu merancang isinya sesuai kebutuhan. Ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan lingkungan madrasah yang lebih aman dan responsif terhadap kondisi darurat,” ujar Abd. Basid, S.Pd.I.

Salah satu siswa bersama kelompoknya yang berkesempatan menjadi kelompok pertama yang mempresentasikan rancangan kotak P3K idealnya adalah Muhammad Hasbi dari kelas VII B. Ia bersama rekan-rekannya menjelaskan dengan lugas alasan pemilihan dan fungsi dari setiap item yang ia usulkan untuk kotak P3K kelasnya. “Saya jadi tahu kalau kotak P3K itu isinya harus lengkap dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik kelas kita. Misalnya, di kelas kami kan sering ada yang jatuh atau mimisan, jadi harus ada plester, kapas, sama obat mimisan yang cukup. Rasanya senang bisa belajar hal yang berguna seperti ini,” ungkap Muhammad Hasbi.

Pada minggu kedua, program P5PPRA ini akan dilanjutkan dengan materi praktik langsung Dasar-dasar Pertolongan Pertama bersama narasumber ahli. Diharapkan, kegiatan ini akan semakin memperkuat keterampilan siswa dalam memberikan pertolongan pertama secara efektif dan benar. (Rep/Ft: Masitah)