Kankemenag HSU Sosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta bagi Guru Madrasah

Amuntai (Kemenag HSU) — Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Seksi Pendidikan Madrasah menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta kepada guru-guru madrasah se-Kabupaten Hulu Sungai Utara, Senin (4/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada kecerdasan akademik, tetapi juga menekankan pentingnya keteladanan, kasih sayang, dan kepekaan emosional dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan sebagai bentuk implementasi dari komitmen Kemenag dalam memperkuat karakter peserta didik dan membangun lingkungan madrasah yang lebih ramah, inklusif, dan menyentuh hati. Kurikulum Berbasis Cinta merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan cinta dan empati sebagai landasan dalam setiap proses interaksi antara guru dan siswa.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag (Kakankemenag) HSU, Hj. Nahdiyatul Husna, menyampaikan pentingnya membangun pendidikan madrasah yang tidak hanya fokus pada pengetahuan semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan spiritualitas anak didik.
“Kurikulum Berbasis Cinta adalah cara kita membumikan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan. Guru harus mampu menjadi pribadi yang menginspirasi, menghadirkan keteladanan, dan membangun kedekatan emosional dengan siswa. Pendidikan yang menyentuh hati akan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan berakhlak,” ujar Husna.
Husna juga menambahkan bahwa madrasah memiliki potensi besar dalam membentuk generasi emas bangsa apabila proses pembelajarannya disertai dengan cinta dan ketulusan dari para pendidik.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Altomi, menjelaskan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk memperkenalkan konsep Kurikulum Berbasis Cinta kepada para guru, sekaligus mendorong perubahan paradigma dalam proses pembelajaran.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menyamakan persepsi dan semangat guru-guru madrasah untuk menerapkan nilai cinta dalam proses belajar mengajar. Kami berharap materi yang disampaikan dapat menjadi inspirasi dan langsung diterapkan di ruang kelas,” jelas Altomi.
Kegiatan ini diikuti oleh 205 Guru dari berbagai jenjang madrasah di lingkungan Kankemenag HSU, dengan menghadirkan narasumber yang membahas filosofi dan strategi implementasi kurikulum berbasis cinta secara praktis dan aplikatif. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam menciptakan suasana kelas yang penuh dengan nilai-nilai kasih sayang dan keteladanan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Kankemenag HSU berharap dapat memperkuat peran guru madrasah sebagai pendidik sekaligus pembentuk karakter bangsa yang mampu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, spiritualitas, dan cinta dalam dunia pendidikan.

Rep/Ft : Ono