Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara”, yang dilaksanakan pada Jum’at, 25 Juli 2025 di Aula Kantor Kemenag HSU, AmuntaI.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam menjaga kerukunan umat beragama, seperti Kepala KUA dari berbagai kecamatan, penyuluh agama Islam, perwakilan ormas keagamaan seperti MUI, NU, Muhammadiyah, serta jajaran pejabat internal Kemenag HSU.
FGD ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam mendeteksi serta menangani secara dini potensi konflik sosial yang bernuansa keagamaan.
Kakankemenag HSU, Hj. Nahdiyatul Husna, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan bersama dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat yang majemuk. “Konflik sosial yang berlatar belakang keagamaan bisa muncul dari hal-hal kecil jika tidak segera direspons. Oleh karena itu, sinergi antar lembaga dan tokoh agama sangat diperlukan. Kami berharap FGD ini menjadi forum yang produktif untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kerukunan,” ungkap Husna.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, H. Farid Wijdan, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya bersifat seremonial, tetapi juga langkah strategis yang harus ditindaklanjuti secara berkelanjutan. “Kegiatan ini merupakan upaya preventif untuk membangun pola komunikasi yang sehat antarumat beragama. Dengan deteksi dini, kita bisa mengidentifikasi potensi konflik sebelum berkembang lebih besar,” jelas Farid.
Sebagai bentuk nyata dari kesepahaman dan tanggung jawab bersama, seluruh peserta FGD menandatangani Pernyataan Komitmen Bersama untuk mendukung
upaya deteksi dini, memperkuat toleransi, dan menciptakan suasana kehidupan beragama yang rukun dan damai di Kabupaten HSU.
Melalui FGD ini, diharapkan terbangun jejaring kerja yang solid dan proaktif antar stakeholder keagamaan, sehingga setiap indikasi konflik dapat direspon secara cepat, tepat, dan humanis.
Rep/Ft : Ono