Sinergi Kankemenag, MUI, dan Akademisi dalam Penguatan Majelis Taklim di HSU

Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara (Kankemenag HSU) menggelar kegiatan Penguatan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim Tahun 2025 yang dipusatkan di Aula Mathla’ul Anwar, Kamis (15/5/25).

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari pimpinan majelis taklim dan penyuluh agama Islam dari tiga kecamatan, yaitu Sungai Tabukan, Sungai Pandan, dan Danau Panggang. Masing-masing kecamatan mengirimkan sepuluh orang peserta.

Kepala Kankemenag HSU Hj. Nahdiyatul Husna secara resmi membuka kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan materi pembinaan. Narasumber lainnya dalam kegiatan ini adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSU KH. M. Said Masrawan serta akademisi dan penggiat moderasi beragama, H. Munadi.

Dalam paparannya, Husna menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan majelis taklim agar mampu menjadi pusat pembinaan umat yang berdaya dan berkontribusi dalam pembangunan karakter keagamaan masyarakat.

“Majelis taklim tidak hanya menjadi tempat pengajian, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembinaan umat yang berperan aktif dalam pembangunan karakter dan harmoni sosial,” ujar Husna.

Ia juga menambahkan perlunya strategi dakwah yang adaptif serta tata kelola kelembagaan yang terstruktur dan profesional. “Penguatan kelembagaan harus dibarengi dengan pemahaman konteks dakwah kekinian, agar penyampaian nilai-nilai keagamaan lebih tepat sasaran dan diterima dengan baik oleh masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana kegiatan yang juga Kasi Bimas Islam Kankemenag HSU, H. Farid Wijdan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat eksistensi dan daya jangkau majelis taklim di masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali para pengurus majelis taklim dengan pemahaman kelembagaan dan strategi dakwah yang mampu menjawab tantangan zaman,” kata Farid.

Ia juga menekankan bahwa majelis taklim memiliki peran penting dalam menyuarakan dakwah yang santun, damai, dan menyejukkan. “Kita ingin membangun narasi keagamaan yang moderat dan membumi, yang bisa merangkul semua kalangan dalam bingkai kebersamaan,” tegasnya.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung secara interaktif dan ditutup dengan sesi diskusi kelompok. Para peserta membahas strategi penguatan kelembagaan, pengembangan program dakwah yang relevan, serta peran majelis taklim dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat.

Ref/ft: Januar