Babirik (MTsN 3 HSU) – Dalam rangka upaya memperkuat komitmen terhadap integritas dan tanggung jawab, MTsN 3 Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar kegiatan Penandatanganan Pakta Integritas dan Pembinaan Pegawai Tahun 2025, yang dilaksanakan di Gedung Aula KH. Kasyful Anwar MAN 4 HSU, Kamis (17/04/2025).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hj. Nahdiyatul Husna, S.Pd.I., M.M., serta para kepala madrasah dan peserta dari berbagai satuan pendidikan. Kegiatan ini melibatkan 69 orang ASN, P3K, dan guru penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) dari beberapa madrasah, yakni MTsN 3 HSU, MAN 4 HSU, MTs Rahmaniyah, MTs Miftahul Ulum Pajukungan, MTs Miftahul Ulum Ambahai, dan MTs Miftahuddinyah Bararawa.
Dalam arahannya, Hj. Nahdiyatul Husna menekankan bahwa apa yang tertuang dalam pakta integritas sejatinya sudah menjadi bagian dari rutinitas para ASN dan guru dalam melaksanakan tugas. Namun, penandatanganan ini adalah bentuk formal dari komitmen moral dan administratif, sebagai pengingat dan penguat niat untuk terus bekerja jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas.
“Apa yang tertulis di Pakta Integritas itu sebenarnya sudah kita laksanakan sehari-hari. Tapi hari ini kita mengakuratkan komitmen itu secara tertulis, berjanji secara sadar bahwa kita sebagai ASN akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya. Guru harus berada di madrasah, kecuali ada hal urgent, apalagi wali kelas—jangan sampai kita korupsi waktu,” Kata Husna.
Hj. Nahdiyatul Husna juga mengingatkan pentingnya peran guru sebagai contoh bagi siswa. Beliau mengutip peribahasa:
“Guru kencing berdiri, murid kencing berlari,” yang bermakna bahwa perilaku seorang guru akan sangat mempengaruhi sikap dan karakter peserta didik.” kutipnya.
“Kalau anak itu hanya ingin mendapatkan ilmu saja, mereka cukup belajar di rumah. Tapi mereka datang ke madrasah karena mereka juga butuh sosok teladan. Itulah mengapa peran guru sangat vital,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala MTsN 3 HSU, H. Ismit, S.Pd.I., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan penandatanganan pakta intergitas ini adalah bagian dari budaya kerja madrasah yang terus dibangun demi menjaga profesionalitas.
“Integritas adalah pondasi utama dari kualitas pendidikan. Jika gurunya kuat integritas, maka anak-anak kita akan tumbuh dengan karakter yang kuat pula. Komitmen ini harus kita jaga bersama. ucapnya.
(Rep/FT : Humas)