Amuntai (MTsN 2 HSU) – Guru Pendidikan Seni sekaligus pelatih musik panting Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Khair, menyatakan bahwa siswa harus bisa memainkan musik panting dengan kreasi lagu daerah.
Memainkan musik panting dimulai dengan persiapan gitar atau alat musik panting yang digunakan, serta menentukan lagu daerah yang akan dibawakan. “Lagu ini harus dibuatkan aransemen dengan kreasi yang tepat terutama memetik gitar panting,” ujar Khair saat melakukan latihan pada pembinaan musik panting menjelang pelepasan dan pengukuhan kelas IX, Jumat (31/01/25) di ruang Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM).
Menurut Khair, siswa akan memainkan musik panting dengan lagu daerah dan aransemen yang telah dipilih menggunakan gitar panting sebagai alat utama. “Siswa yang dapat memetik gitar dengan baik, peka dan cepat tanggap akan mudah memainkan aransemen musik,” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa siswa MTsN 2 HSU yang memiliki potensi dan bakat dalam musik panting akan dipilah sesuai kemampuan memainkan alat musik tersebut, dengan penekanan utama pada gitar panting sebagai ciri khas. “Siswa dibimbing dan diarahkan teknik dan cara memetik gitar panting supaya irama dan kreasi lagu daerah yang dibawakan betul dan enak didengarkan serta nantinya dapat ditampilkan pada acara/kegiatan kapan dan dimana saja,” tambahnya.
Sementara itu, beberapa siswa MTsN 2 HSU, termasuk M. Heriawan, mengungkapkan bahwa memainkan musik panting dengan berbagai kreasi lagu daerah merupakan kegiatan yang menyenangkan, terutama dengan irama dan teknik yang benar. “Kami harus menguasai beberapa variasi kreasi lagu daerah dengan aransemen yang tepat agar nyaman didengar dan dapat ditampilkan pada acara/kegiatan di lingkungan maupun luar madrasah,” pungkasnya.
Alat musik panting yang digunakan dalam latihan ini terdiri dari gitar panting, gong, babun, dan alat musik tambahan lainnya, seperti tamborin, yang mendukung bunyi aransemen yang dimainkan.
(Rep: Salam/Ft: Khair)