Ajang Gali Bakat dan Percaya Diri, MTsN 3 HSU Kembali Gelar Muhadharah di Semester Genap

Babirik (MTsN 3 HSU) – kembali menghidupkan tradisi Muhadharah di semester genap dengan penuh semangat. Kegiatan ini diawali oleh siswa-siswi kelas 9A dan 9B pada pekan pertama, di mana mereka tampil memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama kelasnya masing-masing, kegiatan ini dilaksanakan di Halaman MTsN 3 HSU.

Muhadharah, yang menjadi salah satu program unggulan madrasah, bertujuan melatih kepercayaan diri siswa sekaligus menggali bakat terpendam mereka di bidang berbicara di depan umum. Hal ini ditegaskan oleh Ibu Sri Herniwati, salah satu pembimbing kegiatan, yang mengatakan, “Kegiatan ini tidak hanya melatih keberanian, tetapi juga membantu menemukan potensi tersembunyi siswa. Ambillah contoh dari MC kita hari ini, Yulida Anggraini, yang mampu tampil percaya diri tanpa menggunakan teks.”

Kegiatan ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh Kepala MTsN 3 HSU, H. Ismit, S.Pd.I., MM. Sesuai dengan janjinya, beliau mengulang ceramah tentang Isra Mi’raj yang telah disampaikan oleh Ustadz Muhni pada (23/01/25), dengan tujuan agar siswa-siswi lebih fokus dan benar-benar menyimak ceramah yang telah diberikan.

Dalam sesi tanya jawab, H. Ismit bertanya kepada sepuluh siswa perwakilan dari berbagai kelas. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai judul besar yang disampaikan dalam ceramah Isra Mi’raj. Siswa-siswi diminta untuk menjawab satu per satu, dan Fauzan berhasil menjawab dengan tepat, “Jangan pernah tinggalkan sholat.” Jawaban tersebut membuktikan bahwa siswa-siswi benar-benar mendengarkan ceramah dengan penuh perhatian.

Melalui sesi ini, H. Ismit ingin memastikan bahwa para siswa lebih fokus dalam setiap kegiatan pembelajaran, tanpa terganggu oleh hal-hal lain. “Saya ingin mereka lebih mendengarkan, fokus, dan menyerap ilmu yang diberikan. Dengan begitu, mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik,” kata beliau.

Sebagai bentuk apresiasi, H. Ismit memberikan hadiah menarik bagi siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang untuk melatih kemampuan berbicara, tetapi juga untuk memperkuat kebiasaan mendengarkan dengan seksama, serta mengingatkan siswa akan pentingnya nilai-nilai keagamaan seperti sholat. (Rept/Ft Husnul)