Rakor Daring Bersama Menag, Ka.Kankemenag Ungkap Kurikulum Toleransi Berbasis Cinta Hingga Libur Ramadhan

Amuntai (Kemenag HSU) Mengawali tahun 2025, Kementerian Agama mengadakan rapat koordinasi nasional secara daring yang dipimpin langsung Menteri Agama KH. Nasaruddin Umar, Selasa pagi (7/1/25). Turut mengikuti rapat Kepala Kantor Kemenag Kab. Hulu Sungai Utara, Hj. Ibu Nahdiyatul Husna.

Rapat juga diikti seluruh Rektor PTKN, Pejabat Esselon II di lingkungan Kemenag Pusat, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.

Dalam Rapat koordinasi dibahas hal-hal penting seputar kebijakan di dunia pendidikan antara lain kebijakan profesi guru, kurikulum toleransi berbasis Cinta dan libur Ramadhan. Diungkapkan Husna bahwa ke depannya Kemenag akan menggunakan kurikulum toleransi berbasis Cinta.

Toleransi berbasis cinta mengutamakan empat hal, yaitu keberagaman, pentingnya cinta dan kasih sayang, pentingnya pendidikan dalam toleransi beragama dan peran madrasah dalam membangun toleransi.

“Toleransi yang akan diajarkan yaitu nilai-nilai toleransi yang diwujudkan dalam bentuk lisan maupun perbuatan sehari-hari. Hal ini akan diajarkan kepada siswa madrasah sejak dini agar toleransi tersebut dapat menjadi karakter yang melekat di siswa,” jelas Husna.

Sementara itu, terkait libur bulan Ramadhan dikatakan bahwa sampai saat ini masih dipertimbangkan. Kementerian Agama akan memberikan keputusan terbaik sehingga selama Ramadhan para siswa tetap mendapatkan pengajaran namun tidak membebani aktivitas fisik yang berat.

“Jika libur selama Ramadhan maka difikirkan pula apakah ada pengganti aktifitas di madrasah yang dapat dilakukan siswa dari rumah, sehingga anak-anak tidak libur begitu saja. Dan hal ini perlu kerjasama yang baik dengan orangtua untuk memastikan siswa tetap belajar di rumah,” urainya.

Sementara, jika ada hari masuk sekolahnya, maka Husna mengatakan kegiatan akan dirancang agar fokus pada peningkatan kualitas ibadah. Misal dengan penambahan pendidikan karakter dan kebiasaan baik sehari-hari.

Husna menuturkan sudah ada beberapa opsi yang dipersiapkan, namun seluruhnya menekankan agar para siswa selama bulan Ramadhan mendapatkan bimbingan peningkatan kualitas ibadah serta pendidikan karakter Islami. Ia meminta madrasah untuk menunggu keputusan resmi dari pusat.

Rep/Foto: Rima