Amuntai (Kemenag HSU) Implementasi Kurikulum Merdeka terus diperkenalkan oleh Kantor Kemenag Kab. Hulu Sungai Utara. Kepala Kantor Kemenag Kab. Hulu Sungai Utara (HSU), Hj. Nahdiyatul Husna, mengatakan bahwa sebagai kurikulum yang berlaku, maka penerapan Kurikulum Merdeka perlu disampaikan secara jelas dan tuntas kepada guru-guru madrasah.
Dihadapan para guru dalam Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan Kelompok Kerja Guru MI Kec. Haur Gading, di MIN 18 HSU, Kamis (31/10/24), Kepala Kantor mengharapkan para guru dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka mulai dari diri sendiri. Ia mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka menghendaki elaborasi materi dengan karakteristik sekolah dan daerah, dimana guru turut menjadi subjek pembelajaran.
“Di Implementasi Kurikulum Merdeka guru tidak hanya memberikan materi, tetapi juga harus mampu memotivasi para siswa untuk senang belajar. Keberadaan guru harus bisa membuat siswa semangat dalam belajar,” sampainya.

Menurutnya, kunci sukses penerapan Kurikulum Merdeka ada pada guru yang memahami maksud dari pembelajaran. Apabila guru sudah bisa mengerti tujuan lahirnya Kurikulum Merdeka dan apa yang diinginkan kurikulum dari seorang guru, maka transfer ilmu menjadi lebih efektif.
Husna kemudian menekankan bahwa guru jangan hanya terfokus pada persiapan materi belajar semata, tetapi persiapkan juga suasana belajar yang kondusif. Ia menambahkan bahwa suasana belajar yang nyaman sangat tergantung pada personal guru.
“Jadi guru pun mulai sekarang harus memperhatikan dirinya sendiri ketika mengajar, yaitu mulai dari bagaimana penampilan ketika mengajar, hingga bagaimana guru berinovasi dalam pembelajaran,” tambahnya.
Kurikulum Merdeka, kata Husna, menghendaki siswa yang cerdas dan berkarakter baik. Namun, hal tersebut harus pula dimiliki oleh guru yang mengajar. Oleh karenanya, Husna meminta para guru dapat menunjukkan lebih dahulu sisi profesionalisme sebelum masuk ke kelas untuk mengajar.
“Siswa kalau sudah senang dengan gurunya, maka mereka pasti semangat. Itulah kenapa Kurikulum Merdeka itu mencakup tidak hanya untuk siswa saja, tetapi juga untuk guru yang mengajar,” sambungnya.
Seterusnya, ia berpesan agar guru dapat mengelola sumber daya pembelajaran yang ada dengan optimal agar siswa tidak mudah jenuh selama proses belajar mengajar berlangsung. Ia menekankan di Kurikulum Merdeka keterlibatan guru sebagai arsitek pembelajaran sangat besar dan ikut menentukan keberhasilan kurikulum.
Pada acara, selain Kepala Kantor, materi IKM juga diberikan oleh Pengawas Madrasah, Fasilitator Daerah dan narasumber dari Dinas Pendidikan. Harapannya para guru di Kec. Haur Gading semakin memahami bagaimana Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan di madrasah masing-masing. Bagi guru perwakilan madrasah pun diminta untuk menyalurkan kembali ilmu yang diperoleh kepada rekan guru yang lainnya, sehingga implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan secara menyeluruh.
Rep: Rima
Foto: Rima