Amuntai (MIN 15 HSU) – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 15 Hulu Sungai Utara (HSU) mengajak siswa kelas V dan VI membatik, Kamis (03/10/24).
Shabirin mengatakan setiap tanggal 2 Oktober diperingati Hari Batik Nasional yang merupakan simbol kebudayaan bangsa Indonesia yang telah resmi menjadi warisan yang wajib untuk dilestarikan. “Kami mengajar para siswa membatik untuk memperingati hari batik nasional sebagai upaya untuk mengenalkan batik yang berupakan simbol kebudayaan yang dimiliki Indonesia,” ucapnya.
Dalam kegiatan membatik tersebut, dirinya menyampaikan bahan-bahan yang diperlukan dalam membatik dengan teknik batik celup diantaranya kain putih polos, wantex (pewarna pakaian), botol bekas, cangkir plastik dan air. “Kemudian cara pembuatannya masukkan sebagian kain putih tersebut kedalam beberapa cangkir yang telah diisi pewarna dengan pola yang diinginkan, setelah itu dijemur dipanas sinar matahari,” terangnya.
Shabirin menyampaikan alasannya mengajak siswa membatik dengan teknik batik celup kerena mudah dilakukan dan bahan yang digunakan juga tidak sulit untuk dicari serta di Kalimantan Selatan terkenal dengan kain batik dan sasirangan yang biasa dikenal dengan batik banjar atau sasirangan banjar. “Selain itu tujuan yang paling utama adalah untuk memperingati hari batik nasional dan menumbuhkan rasa cinta kepada para siswa terhadap batik,” tambahnya.
Semua siswa sangat antusias mengikuti kegiatan membatik pada peringatan hari batik nasional dan mereka sangat senang membatik.
Sementara salah seorang siswa Madina mengatakan bahwa dirinya merasa senang membatik pada hari batik nasional ini. “Alhamdulillah dalam kegiatan ini kami membatik secara langsung dan menurut kami membatik itu menyenangkan serta tidak sulit dipraktikkan,” pungkas mereka.
Penulis : Jurjani
Foto : Syahruddin