Amuntai (MIN 15 HSU) – Untuk mengenalkan dan menambah pengetahuan siswa, Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 15 Hulu Sungai Utara (HSU) mengajak siswa kelas V membatik dengan teknik batik celup pada pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5PPRA) , Kamis (12/09/24) di teras madrasah.
Sebelum praktek Shabirin selaku guru pengajar P5PPRA kelas V mengatakan bahwa pada beberapa pertemuan sebelumnya telah menyampaikan kepada seluruh siswa tentang cara membatik dengan teknik batik celup dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam membatik. “Pada beberapa pertemuan sebelumnya kita telah menyampaikan kepada siswa cara membuat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membatik dengan teknik batik celup,” ucapnya.
Dirinya juga menyampaikan bahan-bahan yang diperlukan dalam membatik dengan teknik batik celup diantaranya kain putih polos, wantex (pewarna pakaian), botol bekas, cangkir plastik dan air. “Kemudian cara pembuatannya masukkan sebagian kain putih tersebut kedalam beberapa cangkir yang telah diisi pewarna dengan pola yang diinginkan, setelah itu dijemur dipanas sinar matahari,” terangnya.
Shabirin menyampaikan alasannya mengajak siswa membatik dengan teknik batik celup kerena mudah dilakukan dan bahan yang digunakan juga tidak sulit untuk dicari serta di Kalimantan Selatan terkenal dengan kain batik dan sasirangan yang biasa dikenal dengan batik banjar atau sasirangan banjar. “Selain itu tujuan yang paling utama adalah untuk menambah pengetahuan para siswa cara membatik dan diharapkan mereka dapat mencoba kembali di rumah,” tambahnya.
Semua siswa diminta membawa kain putih polos dari rumah dan masing-masing siswa mempraktekkan secara langsung membatik dengan teknik celup.
Sementara salah seorang siswa Ahmad Riyadi setelah mempraktekkan membatik dirinya merasa senang. “Alhamdulillah dalam kegiatan P5PPRA hari ini kami membatik secara langsung dan menurut kami membatik itu menyenangkan serta tidak sulit dipraktikkan,” pungkas mereka.
Penulis : Jurjani
Foto : Jurjani