Buka PKB MGBK HSU-Balangan, Ka.Kankemenag Ajak Guru BK Tanamkan Moderasi Beragama di Peserta Didik

Amuntai (Kemenag HSU) Kepala Kantor Kemenag Kab. HSU, Hj. Nahdiyatul Husna, berharap guru-guru BK di madrasah menanamkan nilai-nilai Moderasi Beragama bagi peserta didik. Hal tersebut disampaikannya pada Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Musyawarah Guru Bimbigan dan Konseling (MGBK) MTs Kab. Hulu Sungai Utara-Balangan, bertempat di Asrama Tahfidz MTsN 2 HSU, Senin (22/7/24).

Usai membuka kegiatan secara resmi, Kepala Kantor menyampaikan materi tentang Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional, serta Kebijakan Menteri Agama. Pada materi tersebut dijelaskan bahwa dalam setiap pemberian pelatihan bagi ASN Kemenag pasti akan ditanamkan tentang Moderasi Bergama. Hal tersebut dikarenakan sebagai orang Kemenag maka Moderasi Bergama harus dihayati dan ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kementerian Agama memiliki tujuh kebijakan dan prioritas, salah satu yang diangkat ialah penguatan Moderasi Beragama. Kita harus menanamkan bahwa Indonesia merupakan negara majemuk, sehingga sangat diperlukan perekat keagamaan dan kebangsaan atau yang disebut Moderasi Beragama”, sampainya.

Husna menekankan Indonesia memang mayoritas Islam tetapi Indonesia merupakan negara Pancasila yang mengambil nilai-nilai agama dan memfasilitasi kehidupan beragama. Sehingga, Kementerian Agama berkewajiban melayani masyarakat dari berbagai latar belakang agama.

Peran guru BK sendiri dalam membimbing siswa ialah berdasarkan nilai-nilai di Pancasila, yaitu bagaimana nilai-nilai toleransi dan persatuan-kesatuan tumbuh di jiwa para peserta didik. Ia berharap peserta didik dibimbing untuk menghindari potensi konflik dan disintegrasi, khususnya yang berhubungan dengan cara pandang, sikap dan praktik beragama.

“Moderasi beragama membuat seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan dalam menjalani ajaran agamanya. Moderasi beragama bukan memoderasi ajaran agama, tetapi memoderasi pemahaman dan pengamalan umat beragama dari sikap ekstrem yang rawan menimbulkan konflik”, sampainya.

Husna berharap guru-guru BK dapat memanfaatkan tekonologi untuk mencegah anak-anak didik terkena pengaruh negatif dan sikap ekstrem.

“Jangan sampai anak-anak kita terbawa arus informasi yang salah, sementara gurunya tidak siap untuk menanggulanginya”, imbaunya.Kegiatan PKB berlangsung dari tanggal 22 Juli – 30 Agustus 2024. Acara diikuti Guru BK gabungan dari Kab. HSU dan Kab. Balangan dengan jumlah 18 orang guru, terdiri dari 14 orang dari 7 MTs di HSU dan 4 orang dari 4 MTs di Balangan.

Atas terselanggaranya kegiatan, Kepala Kantor mengucapkan apresiasinya kepada guru-guru BK MTs yang terlibat dapat pelaksanaan PKB tersebut. Terlebih kepada guru-guru dari Balangan yang bersedia bergabung ke HSU untuk mengikuti pelatihan. Menurutnya kesempatan pelatihan PKB harus direspon positif mengingat kegiatan tersebut bagian dari bantuan World Bank yang tahun ini menjadi tahun terakhir.

rep/foto: Rima