Amuntai (MTsN 5 HSU) – Tes calon siswa baru Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Hulu Sungai Utara (MTsN 5 HSU) pada tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika di tahun sebelumnya hanya tes membaca latin dan arab serta wawancara singkat, pada tahun ini MTsN 5 HSU menambahkan instrumen asesmen diagnostik.
Wakil kepala madrasah bidang kesiswaan yang merangkap sebagai ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mengungkapkan, asesmen diagnostik tersebut dimaksudkan sebagai awalan dari penerapan kurikulum Merdeka untuk kelas VII.
“Dalam kurikulum merdeka, siswa harus mendapat tes diagnostik untuk menentukan gaya belajarnya. Maka dari itu, kami gunakan asesmen diagnostik ini untuk mengumpulkan informasi awal tentang gaya belajar yang cocok untuk calon siswa,” jelasnya Kamis (07/03/24).
Tes diagnostik yang diikuti sebanyak 111 calon peserta didik baru tersebut bekerjasama dengan bagian pengajaran yaitu tes awal berupa wawancara tentang ketertarikan tentang belajar mereka dan gaya belajarnya, serta tes visual huruf hijaiyah dan tes membaca teks Bahasa Indonesia dan Arab.
“Tes diagnostik ini sudah kami susun sesuai dengan rangkaian informasi yang ingin kita dapatkan, agar nanti para siswa bisa kita arahkan sesuai hasil tes tersebut,” lanjut Husna.
Kepala MTsN 5 HSU Drs. H. Rushadi, M.M. mengapresiasi kinerja panitia PPDB yang telah berupaya menerapkan kurikulum merdeka dalam tes awal calon siswa.
“Saya mengapresiasi panitia PPDB yang berhasil menyusun asesmen diagnostik sebagai tes awal calon siswa. Nanti hasil tes ini akan menjadi acuan yang akan kita gunakan dalam proses KBM bagi siswa kita,” pungkasnya. (rep/ft: Fauzi)
Redaktur/Editor : Adit
