Awal Ramadhan Diprediksi Berbeda, Ka.Kankemenag HSU Imbau Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Toleransi

Amuntai (Kemenag HSU) Menjelang dimulainya bulan suci Ramadhan tahun ini, penetapan awal Ramadhan diprediksi kembali mengalami perbedaan. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan metode yang digunakan dalam menentukan keberadaan hilal, yaitu hisab dan rukyat.

Atas potensi perbedaan awal Ramadhan yang mungkin saja terjadi tersebut, Kepala Kantor Kemenag HSU, H. Matnor, menekankan pentingnya menjaga kondusifitas dan kerukunan di tengah masyarakat.

“Andaikata nanti ada perbedaan dalam awal Ramadhan, maka kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat HSU, agar saling menghormati, saling menghargai dan menjaga kerukunan satu sama lain di tengah perbedaan pandangan”, tekan Matnor saat memberikan arahan di hadapan ASN Kemenag HSU, di Amuntai, Kamis (7/3/24).

Matnor menjelaskan bahwa baik metode hisab maupun rukyat sama-sama memiliki kekuatan dan dalil. Sehingga, perbedaan tersebut jangan menjadi sumber perselisihan atau ketegangan di masyarakat.

Imbauan Kepala Kantor tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas, yang kemudian diteruskan oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalsel kepada seluruh jajaran Kantor Kemenag Kab/Kota se-Kalsel.

Sebelumnya Menag telah mengimbau agar seluruh umat Islam tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah/2024 Masehi. Menag pun telah mengeluarkan Surat Edaran No. 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriyah/2024 Masehi.

Pada Surat Edaran tersebut disampaikan imbauan agar umat Islam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan dengan penuh toleransi. Lalu masyarakat juga diminta melaksanakan ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

Kemenag sendiri direncanakan akan melakukan sidang Isbat penetapan 1 Ramadhan pada tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Sya’ban 1445 H. Sidang Isbat akan mengundang Komisi VIII DPR RI, para duta besar negara sahabat MUI, perwakilan Ormas Islam, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.

Terakhir, sebelum menutup arahannya, Matnor juga mengajak ASN Kemenag HSU untuk ikut mengawal kerukunan dan toleransi dalam menyambut bulan Ramadhan. Ia berharap bulan Ramadhan kali ini dapat dijalankan umat Islam dengan penuh kedamaian, keberkahan, dan kekhusyukan dalam beribadah.

Rep: Rima

Foto: Rima