Amuntai (MIN 15 HSU) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 15 Hulu Sungai Utara (HSU) melaksanakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW tahun 1446 H bersama dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 7 HSU, Kamis (23/01/25) di halaman MIN 1 HSU.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kementerian Agama Kabupaten HSU, Pengawas Seksi Pendidikan Madrasah, Komite Madrasah, Kepala Desa, seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 15 HSU dan MTsN 7 HSU serta seluruh siswa.
Kepala MIN 15 HSU Anderiani dalam sambutannnya mengatakan peringatan Isra Mi’raj dilaksanakan untuk mengenang dan mengingat kembali awal perintah shalat 5 waktu yang langsung diterima oleh Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan isra mi’raj dan untuk menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
”Mudah-mudahan kita selalu mencintai Rasulullah SAW dan bisa melaksanakan shalat dengan penuh kesadaran serta meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Kasi Bimas H. Farid yang hadir pada saat itu dalam sambutannya mengajak kepada seluruh siswa untuk mendengarkan tausyiah dan mengambil hikmah apa yang akan disampaikan nanti. “Mari kita sama-sama mendengarkan nanti sejarah dan rentitan sampai kita menjadi ummat Nabi Muhammad SAW dan bagaimana sejarah kita hanya melaksanakan sholat 5 waktu saja,” pintanya.
Ustadz Sabirin Noor dalam tausyiahnya menyampaikan kisah peristiwa Isra Mi’raj, salah satu momen penting dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW, di mana terdapat perintah untuk melaksanakan sholat. Awalnya, perintah sholat diberikan sebanyak 50 waktu, namun melalui negosiasi Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT, jumlah tersebut dikurangi menjadi 5 waktu saja. “Pada peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima perintah secara langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan sholat, yang awalnya 50 waktu menjadi 5 waktu saja,” Jelas beliau.
Lebih lanjut, Ustadz Sabirin Noor mengajak para siswa untuk bersyukur atas perjuangan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan keringanan jumlah rakaat sholat. “Melalui perjuangan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam negosiasi kepada Allah, kita hendaknya bersyukur karena hanya diberikan tanggung jawab melaksanakan sholat lima kali sehari semalam. Untuk itu, mari kita melaksanakan sholat lima waktu ini tepat waktu, jangan sampai lalai atau bahkan meninggalkannya,” Ajak beliau.
Penulis: Jurjani
Foto: Mudin