Mekkah (Kemenag HSU) Mendekati puncak pelaksanaan ibadah haji, Ketua Kloter BDJ-10 (Kab. HSU, Kab. Banjar, dan Kota Banjarmasin), H. Ahmad Sapawiyansah, menyampaikan bahwa jemaahnya akan mengambil Nafar Tsani. Hal tersebut diputuskan setelah rapat dengan Kepala Maktab mengenai Armuzna, dilaporkan pada Sabtu (8/6/24) waktu Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa Nafar Tsani dipilih dengan pertimbangan kesehatan jemaah haji. “Dengan mengambil nafar tsani jemaah haji dapat beristirahat sehingga dapat menjalankan prosesi Jakarat dengan tenang”, sampainya.
Selanjutnya, dengan masih mengutamakan haji ramah lansia, ia menjelaskan bahwa nantinya 25% jemaah BDJ-10 saat di Muzdalifah akan mengikuti murur, yaitu mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Adapun jemaah yang mengikuti murur adalah jemaah risti, lansia, jemaah sakit dan pendampingnya.
“Jemaah prioritas saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus, tidak turun dari kendaraan, lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina”, tukasnya.
Rep/Foto: Rima/Kontri