Amuntai (MTsN 2 HSU) – Penyusunan naskah soal Assessmen Madrasah (AM), Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum (Wakakur) MTsN 2 Hulu Sungai Utara (HSU) Khairiyanti Suda mengimbau guru agar membuat alat ukur yang tepat.
Dikatakannya, dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Assessmen Madrasah tahun pelajaran 2023/2024 yang tidak lama akan dilaksanakan, guru pengampu Mata Pelajaran (Mapel) agar menyusun soal memperhatikan petunjuk teknis (juknis) sesuai hasil rapat koordinasi (rakor) Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (KKKMTs) se kabupaten HSU.
“Guru Mapel selaku pembuat soal agar memperhatikan ini, membuat alat ukur/evaluasi yang tepat, perhatikan kesesuain materi dan kemampuan siswa,” imbau Yanti, Senin (18/03/24) di aula madrasah.
Menurutnya, dalam menyusun kisi-kisi dan naskah soal Assessmen Madrasah agar dapat membuat alat ukur/evaluasi yang tepat untuk melakukan penilaian dalam bentuk tertulis minimal tiga bentuk terdiri dari; pilihan ganda, pilihan ganda kompleks dan essay, sementara praktek, portofolio, penugasan atau bentuk lain ditetapkan madrasah.
“Sebelumnya soal ini dapat diujicobakan kepada siswa sehingga tingkat kevalidannya dapat di ukur,” tukasnya.
Selain itu, instrument/ soal AM menguji kemampuan analisis dan mengasah kemampuan daya nalar namun tetap memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat/jenjang pendidikan siswa. “Jadi buatlah alat ukur yang valid, berkualitas sesuai apa yang telah diajarkan kepada siswa,” ujarnya.
Merespon hal tersebut beberapa guru MTsN 2 HSU Syahrin dan yang lainnya menyatakan penyusunan soal-soal Assessmen Madrasah harus memperhatikan karakteristiknya agar sistematis dan terarah.
“Kami akan menerapkan karakter ini dalam penyusunan soal Assessmen Madrasah membuat alat ukur/evaluasi sesuai Mapel yang diampu semoga siswa mudah memahami dan mampu mengembangkan kemampuan mereka dengan baik,” pungkasnya. (Rep/Ft:Salam).
Redaktur/Editor : Adit