Amuntai (MIN 9 HSU)– Komitmen Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Hulu Sungai Utara (HSU) dalam mewujudkan diri sebagai Sekolah Adiwiyata diimplementasikan melalui aksi nyata dan pembiasaan. Hal ini terlihat jelas dari kegiatan rutin gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, termasuk saluran air atau parit, yang melibatkan seluruh peserta didik.
Pada hari Sabtu (1 Nopember 2025) sejumlah siswa terlihat bahu-membahu membersihkan parit di area pekarangan sejumlah siswa dengan sigap berkolaborasi membersihkan parit di area pekarangan madrasah. Mereka bekerja sama mengangkat sampah dan material penyumbat lainnya dari saluran air terbuka di bawah pengawasan guru pendamping. Aksi ini bukan sekadar tugas kebersihan, melainkan perwujudan langsung dari salah satu pilar Program Adiwiyata: Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan.
Kepala MIN 9 HSU, H. Sam’ani menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan utama.
“Pertama, secara fisik kami ingin memastikan lingkungan madrasah bebas dari genangan air dan risiko banjir, terutama di musim hujan. Kedua, secara edukatif, kami menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga sanitasi untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), karena parit yang tersumbat adalah tempat ideal nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak,” jelasnya.
Aksi bersih parit ini juga memperkuat aspek Gotong Royong dan Karakter Peduli Lingkungan pada siswa, di mana mereka dilatih untuk bertanggung jawab atas kebersihan area sekitar tanpa memandang status.
Pihak madrasah menyatakan bahwa kegiatan ini akan terus digalakkan dan dijadikan pembiasaan harian atau mingguan. Pembiasaan positif ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang peduli, bukan hanya saat di sekolah, tetapi juga saat mereka kembali ke lingkungan rumah dan masyarakat.
“Pencapaian sebagai Sekolah Adiwiyata bukan hanya tentang dokumen atau penghargaan. Intinya adalah bagaimana kita berhasil mencetak generasi yang benar-benar berbudaya lingkungan,” tambah H. Sam’ani
Ref/Foto : Rahmadani
