Amuntai (MTsN 1 HSU) – Pembelajaran matematika di kelas VII D Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Utara (HSU) berlangsung dengan cara yang unik dan menyenangkan pada Kamis (09/10/2025). Guru Matematika, Ahmad Yani, S.Pd., mengajarkan operasi hitung pecahan menggunakan instrumen menarik berupa gambar pizza dan coklat. Metode kreatif ini diterapkan untuk memudahkan 21 siswa kelas VII D memahami konsep pembagian pecahan.
Dalam proses pembelajaran, Ahmad Yani meminta para siswa untuk membagi gambar pizza dan coklat sesuai dengan jumlah anggota kelompok masing-masing. Melalui simulasi pembagian ini, siswa dapat memahami konsep pecahan secara konkret dan kontekstual, tidak hanya teori abstrak di papan tulis.
“Saya menggunakan media gambar pizza dan coklat karena ini adalah benda yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ketika mereka diminta membagi pizza atau coklat untuk kelompok mereka, secara tidak langsung mereka sedang belajar operasi hitung pecahan. Ini membuat pembelajaran matematika tidak lagi menakutkan, tapi justru menyenangkan dan mudah dipahami,” jelas Ahmad Yani di ruang kelas VII D.
Metode pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media visual yang familiar bagi siswa ini terbukti efektif meningkatkan pemahaman konsep matematika. Para siswa terlihat antusias dan aktif berdiskusi dalam kelompok mereka, berusaha menghitung bagaimana cara membagi pizza dan coklat secara adil sesuai jumlah anggota.
Pendekatan ini juga bertujuan untuk mengubah persepsi siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan mengaitkan materi pecahan pada objek nyata seperti makanan, siswa dapat lebih mudah membayangkan dan memahami konsep pembagian, penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pecahan.
Hasilnya, metode pembelajaran inovatif ini mendapat sambutan positif dari para siswa. Mereka tidak hanya lebih cepat memahami materi operasi hitung pecahan, tetapi juga lebih aktif bertanya dan berdiskusi. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan interaktif, jauh dari kesan kaku yang sering melekat pada pembelajaran matematika. Ahmad Yani berencana terus mengembangkan metode pembelajaran kreatif serupa untuk materi-materi matematika lainnya guna meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa di MTsN 1 HSU. (Rep/Ft: Masitah)


 
													 
													