Amuntai (MTsN 1 HSU). Seluruh Peserta didik kelas IX A, B, C, dan D Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 HSU tampak antusias melakukan praktik memasak masakan bertema kuliner khas banua dalam rangka pengambilan nilai ujian praktik Ujian Madrasah ( UM) mata pelajaran Prakarya. Rabu (7/5/2025) di ruang kelas IX A dan B.
Guru mata pelajaran Prakarya Hj. Fitry Hidayah S.Pd.I mengatakan setiap kelas dibagi menjadi 2 kelompok, kemudian setiap kelompok dipersilahkan mempersiapkan dan melakukan praktik memasak di rumah salah satu anggota kelompok yang rumahnya tidak jauh dari madrasah.
“Waktu memasak adalah sekitar tiga jam dari pukul 08.00 s.d 11.30 lalu tiga puluh menit untuk menyiapkan meja makan. Saya berkeliling ke setiap rumah yang dijadikan lokasi praktik masing-masing kelompok untuk menilai persiapan dan proses. Hasilnya dibawa ke madrasah lalu dinilai oleh para dewan guru,” kata Fitry
Fitry menjelaskan jenis masakan yang dibuat oleh siswa bertemakan masakan khas banua yang terdiri dari makanan pembuka, utama, dan penutup.
“Banyak sekali jenis masakan khas banua yang bisa di eksplor siswa, tentunya memu makan yang seimbang adalah nilai utama,” katanya.
Fitry menambahkan, penilaian dilakukan oleh seluruh dewan guru dengan mengisi pada instrumen penilaian yang telah disediakan olehnya.
“Penilaian dilakukan sejak mereka membuat masakan tersebut, penyajian, hingga cita rasa yang dinilai langsung oleh dewan guru, kelompok yang kompak dalam kerja sama dalam memasak juga masuk dalam penilaian,” tambahnya.
Fitry berharap dari ujian praktik ini, para siswa dapat melatih keterampilan utamanya di bidang masak memasak dan bekerja sama.
“Semoga dengan praktik ini dapat melatih keterampilan siswa di bidang masak memasak serta melatih mereka bekerja sama menyelesaikan tugas dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing, sehingga nantinya ilmu yang mereka dapatkan bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” harap Fitry.
Lyla Addeliyani, siswi kelas IX C , anggota dari kelompok 2 mengaku antusis dan senang dengan ujian praktik memasak tersebut karena bisa dilakukan berkelompok.
“Jadinya asyik karena dikerjakan sama-sama. Tidak terasa lelahnya, semoga kelompok kami dapat nilai bagus dari para guru,” pungkas Lyla
Rep:/Ft : Masitah
Redaktur : Ono
