Amuntai (Kemenag HSU) – Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD gabungan Kecamatan Sungai Pandan dan Sungai Tabukan menggelar pertemuan di SD Sungai Pandan Tengah, Alabio, Rabu(21/5/25). Pertemuan ini menjadi momentum untuk membahas peningkatan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi dan kesiapan guru mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Pengawas PAI SD, Umar Said, dalam arahannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi guru PAI. Ia menyebutkan bahwa platform seperti ChatGPT, AI, dan AI Gemini dapat dimanfaatkan dalam menunjang tugas pembelajaran PAI yang berbasis IT.
“Alhamdulillah, pada pelaksanaan Penilaian Akhir Siswa (PAS) SD kelas VI tanggal 14 Mei lalu, sudah ada SD di Kecamatan Sungai Pandan yang menggunakan Google Form dalam pelaksanaannya,” ungkapnya.
Kepala Seksi PAI Kemenag HSU, Bunyamin, mengapresiasi penggunaan teknologi tersebut dan berharap guru-guru PAI lain dapat mengikuti langkah serupa.
“Secara perlahan kita tinggalkan ujian siswa/i kita yang masih menggunakan paper test,” ungkapnya.
Selain membahas digitalisasi, pertemuan ini juga menjadi ajang tanya jawab seputar pelaksanaan PPG.
Salah satu guru menanyakan pemanggilan peserta PPG batch 2 yang belum dipanggil pada tahap sebelumnya.
Menjawab hal itu, Bunyamin menegaskan bahwa seluruh guru PAI akan mengikuti PPG secara bertahap hingga akhir 2026.
“Semua guru PAI akan selesai mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru sampai akhir 2026. Tidak ada biaya pribadi untuk mengikuti, semua dibiayai melalui APBN Kemenag RI dan dari Pemerintah Daerah. Sesuai kriteria persyaratan yang ditetapkan, data peserta PPG tahun 2025 untuk Kabupaten HSU ada 24 orang yang akan dipanggil untuk mengikuti PPG, baik berada di Batch 1, Batch 2, maupun Batch 3,” jelasnya.
Pertemuan KKG ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat kompetensi guru PAI dalam menghadapi tantangan zaman, baik dari sisi teknologi maupun profesionalisme melalui PPG.
Rep : Adit
Foto : Kontri
