Latih Jiwa Kepemimpinan, Murid MIN 19 HSU Bergantian Jadi Imam Shalat

Galagah (MIN 19 HSU) – Dalam upaya melatih jiwa kepemimpinan dan meningkatkan kepercayaan diri, para murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 19 Hulu Sungai Utara (HSU) melakukan kegiatan bergantian menjadi imam shalat berjamaah di mushalla madrasah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter kepemimpinan sejak dini, mengasah kemampuan berbicara di depan umum, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan murid, Senin (17/02/25).

Setiap murid laki-laki diberi kesempatan untuk memimpin shalat, baik dalam shalat wajib maupun sunnah, dengan bergantian setiap hari. Kepala MIN 19 HSU, M. Anshari, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membentuk pribadi yang percaya diri dan memiliki sikap bertanggung jawab. “Selain sebagai latihan spiritual, kegiatan ini juga bertujuan agar anak-anak dapat memahami dan menghayati nilai-nilai kepemimpinan yang terkandung dalam shalat berjamaah,” ujar Anshari.

Koordinator bidang shalat berjamaah, H. Syaibani, mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini untuk mendidik murid dalam kepemimpinan dan rasa tanggung jawab.

“Bergantian menjadi imam shalat berjamaah ini merupakan salah satu upaya kami untuk mendidik murid dalam aspek kepemimpinan dan tanggung jawab sejak dini. Kami percaya bahwa melalui kegiatan ini, para murid tidak hanya belajar tentang tata cara shalat, tetapi juga melatih keberanian mereka dalam mengambil peran penting dalam kegiatan keagamaan. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk selalu menghargai dan menghormati sesama, karena menjadi imam berarti memiliki peran yang sangat besar dalam mengarahkan teman-teman sekelas untuk bersama-sama menjalankan ibadah dengan baik” ungkapnya.

Muhammad Ahfi Badali, murid yang menjadi imam shalat berjamaah hari ini menyampaikan rasa bangganya sudah mampu memimpin shalat berjamaah dengan baik. “Alhamdulillah, saya merasa sangat bangga dan berterima kasih diberikan kesempatan untuk menjadi imam shalat. Awalnya, saya sempat merasa gugup karena memimpin teman-teman di depan, tapi dengan bimbingan guru dan teman-teman yang mendukung, saya bisa melaksanakannya dengan baik,” ungkap Ahfi.

“Menjadi imam tidak hanya mengajarkan saya untuk lebih memahami tata cara shalat dengan benar, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam memimpin. Saya belajar bagaimana menjaga konsentrasi dan bertanggung jawab atas ibadah yang dilakukan bersama. Saya berharap bisa terus diberi kesempatan untuk memimpin lagi di masa depan dan menjadi pribadi yang lebih baik,” Lanjut Ahfi.

Diharapkan, melalui pengalaman memimpin shalat ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan dalam diri murid, serta membantu mereka memahami bahwa kepemimpinan tidak hanya soal memimpin dalam situasi formal, tetapi juga dalam konteks kehidupan sehari-hari, termasuk dalam ibadah bersama. Dengan latihan ini, mereka dapat tumbuh menjadi pemimpin yang tidak hanya cakap, tetapi juga penuh empati dan kebijaksanaan.

Penulis/Foto : Humas