Amuntai (Kemenag HSU) Kepedulian sosial dapat ditunjukkan dalam berbagai cara, salah satunya melalui kegiatan menyantuni anak yatim. Sebagai program sosial-keagamaan, maka menyantuni anak yatim juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat dijalankan oleh seorang Penyuluh Agama Islam.
Ialah Penyuluh Agama Islam Kab. HSU, Ahmad Sayuti, yang sejak tahun 2020 mendirikan program panti asuhan online melalui Komunitas Kafilul Yatim (KK Yatim), yaitu program untuk menyantuni anak yatim dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Tujuannya agar mudah dalam mendampingi, membina, memberdayakan hingga pendanaan untuk setiap kegiatan anak-anak yatim dhu’afa.
Ahmad Sayuti menjelaskan bahwa ode tersebut sebagai respon terhadap fakta adanya anak yatim yang memerlukan bantuan, namun tetap ingin tinggal dengan walinya. Sementara sebenarnya mereka tetap membutuhkan santunan dari donatur.
Bekerjasama dengan Mahasiswa STIQ Amuntai yang saat itu KKN di desanya, maka Sayuti yang sehari-hari juga sebagai Kepala Desa Kota Raja Kec. Amuntai Selatan, mengagas program panti asuhan online.
“Tercetus untuk mencari bagaimana caranya bisa menyantuni anak yatim yang tidak mau masuk panti asuhan karena masih ingin hidup bersama dengan walinya. Dengan memanfaatkan digitalisasi, maka panti asuhan online ini menjadi wadah untuk dapat menyantuni mereka”, ucap Sayuti.
“Dari beberapa latar belakang tersebut akhirnya dibentuklah Panti Asuhan Online Komunitas Kafilul Yatim atau KK Yatim,” sambungnya.
Nama Kafilul Yatim, terangnya, diambil dari hadist Nabi Riwayat Bukhari Muslim ” Ana wakafilul Yatim Fil Jannah Hakaza”. Sedangkan penyingkatan KK-Yatim supaya lebih mendekatkan secara emosional antara anggota dan donatornya dengan anak-anak yatim.
Di tahun pertama, Panti Asuhan Online KK Yatim HSU hanya menyantuni enam orang, namun memasuki tahun ketiga kini sudah ada 43 anak yatim dapat disantuni setiap bulannya. Bahkan di tahun ini KK Yatim resmi terdaftar menjadi Unit Pengelola Zakat di Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nasional(Baznas) Kabupaten HSU.
Seperti namanya panti asuhan online, maka program ini tidak memerlukan bangunan fisik dalam pengelolaanya. Pencarian dananya pun melalui bantuan teknologi informasi.
“Dalam hal pencarian dana kita memaksimalkan teknologi informasi dengan memanfaatkan fungsi media sosial dan juga group whatsapp”, uajrnya.
“Bagi yang ingin donasi bisa transfer ke rekening komunitas atau titip cash kepada anggota KK Yatim, dan setiap pemasukan akan dilist di grup WA,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa anggota komunitas tidak diperbolehkan menchat pribadi atau meminta langsung untuk kegiatan kepada donatur. Sehingga media komunikasi digital digunakan sebatas untuk informasi terkait kegiatan yang akan dilakukan agar donatur bisa tahu dan kemudian memberikan donasinya.
“Ini bertujan untuk menjaga Amanah para donator dan mewujudkan KK-Yatim yang transparan dan akuntabel sehingga dapat dipertanggung jawabkan”, katanya.
Sayuti menjelaskan untuk penyaluran dana dilakukan dalam beberapa cara. Pertama melalui santunan rutin setiap Jumat pada awal bulan dengan diantar langsung kerumah anak-anak yatim HSU yang tidak mampu. Kedua, melalui program beasiswa yang menjamin biaya pendidikan anak yatim hingga tingkat SMA, serta bentuk penyaluran lainnya seperti dalam bentuk kegiatan donasi akbar yang dilaksanakan setiap 10 Muharram atau hari Asyura dan 10 akhir Ramadhan setiap tahunnya.
Sayuti berharap melalui program panti asuhan online tersebut maka kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan anak yatim dapat terpenuhi tanpa harus berpisah dengan wali yang mereka cintai. Selain itu, juga menjadi sarana bagi para donatur untuk berderma tanpa harus datang sengaja disela-sela kesibukan mereka. Para donatur hanya perlu memanfaatkan gadget untuk menunaikan zakat, infak atau sedekah.
Rep: rima
foto: kontri