Amuntai ( MIN 2 HSU) – Guna meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran, tenaga pendidik MIN 2 HSU aktif melibatkan siswa dalam berbagai proyek belajar. Diantaranya, seperti yang dilakukan oleh Guru IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), Sariyati, yang berkreasi bersama siswa Kelas VB untuk membuat alat peraga sistem pernapasan manusia dari kertas dan balon, Selasa (14/01/2025).
Menurut Sari pembuatan alat peraga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi sistem pernapasan manusia. Pembelajaran yang melibatkan peserta didik, dikatakannya sangat diperlukan supaya terjadi interaksi dua arah secara langsung. Hal tersebut berdampak positif bagi keaktifan kelas dan menumbuhkan motivasi peserta didik untuk terus belajar.
“Peserta didik menjadi lebih mudah memahami fungsi alat pernapasan dan mekanisme pernapasan dengan cara visualisasi, bukan hanya sekedar membayangkan,” tuturnya.
Ditambahkannya, alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga yaitu gambar organ pernapasan, balon, sedotan, plester,dan cutter. Dijelaskan juga langkah-langkah pembelajaran pada materi sistem pernapasan manusia tersebut menggunakan model Project Based Learning (PjBL) yaitu pertama penentuan pertanyaan mendasar. Pada langkah ini guru menjelaskan dan bertanya jawab tentang system pernapasan. Selanjutnya membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta penjelasan merancang desain gambar. Peserta didik kemudian berkreasi membuat alat peraga.
“Cara pembuatan alat peraga sistem pernapasan manusia yaitu dengan cara melubangi gambar organ hidung dan mulut pada gambar. Kemudian masukkan sedotan pada lubang. Pasang balon pada bagian ujung sedotan tepat digambar paru-paru. Kemudian rekatkan plester agar tidak lepas,” jelasnya.
Diakhir kegiatan peserta didik mempraktikkan sistem pernapasan manusia menggunakan alat peraga yang telah dibuat. Kegiatan yang dilakukan sangat membantu peserta didik dalam mempelajaran alat dan mekanisme pernapasan manusia.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu peserta didik Muhammad Kifli Aulia. Kifli mengaku lebih mudah memahami materi pembelajaran. “Pelajaran terasa mudah dipahami dengan membuat dan mempraktikkan langsung alat peraga yang saya buat sendiri,” pungkasnya
Rep/Foto : Sari
Editor: Rima