Amuntai (MIN 15 HSU) – Untuk memperdalam pengetahuan mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKMBK), Guru Madrasah Ibitidaiyah Negeri (MIN) 15 Hulu Sungai Utara (HSU) dapatkan pendampingan dari Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin Anang Nazaruddin, Rabu (18/09/24).
Dalam arahannya, dirinya mengatakan bahwa tujuan Kurikulum Merdeka adalah untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada madrasah dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik peserta didik setempat.
“Ini adalah langkah signifikan dalam menghadapi perubahan paradigma dalam dunia pendidikan yang terjadi saat ini,” ucapnya.
Nazaruddin menambahkan pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap awal melibatkan penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dan tahap kedua adalah review terhadap perangkat pembelajaran seperti diantaranya analisis Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan lainnya.
“Serta audiensi problem dari pihak madrasah sebagai pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Kelompok (IKMBK),” terangnya.
Senada dengan Nazaruddin, Kepala MIN 15 HSU, Anderiani, mengatakan kegiatan pendampingan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para guru di MIN 15 HSU mengenai Kurikulum Merdeka secara umum, kemampuan merancang asesmen pembelajaran yang selaras dengan Kurikulum Merdeka.
“Kegiatan pendampingan ini sangat penting dilakukan agar para guru MIN 15 HSU dapat pengetahuan lebih mengenai Kurikulum merdeka yang diterapkan saat ini,” ucapnya.
Pada kegiatan pendampingan itu, Nazarudin melihat langsung hasil karya siswa pada pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin (P5RA) berupa batik celup jumputan dan dirinya sangat mengapresiasi hasil karya-karya siswa.
“Ini adalah hasil karya dari siswa yang perlu kita apresiasi dan berharap nantinya ada siswa disini yang menjadi pengusaha batik pertama di HSU,” tutupnya.
Penulis : Jurjani
Foto : Jurjani
Editor: Rima