Tangerang (Kemenag HSU) – Penyelenggaraan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tingkat Nasional Tahun 2025 resmi ditutup pada Kamis (13/11/25) melalui acara penutupan yang berlangsung di Grand El Hajj, Asrama Haji Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Acara penutupan ditandai dengan pengumuman para juara serta penganugerahan penghargaan (awarding) oleh Menteri Agama RI.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara (Kankemenag HSU) Hj. Nahdiyatul Husna bersama Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) H. Farid Wijdan menghadiri kegiatan tersebut sebagai bagian dari rangkaian agenda nasional. Kehadiran keduanya juga berkaitan dengan dukungan terhadap peserta asal Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berpartisipasi dalam kompetisi tahun ini.
Berdasarkan hasil yang disampaikan panitia, kontingen Kalsel meraih total 10 medali, terdiri atas 4 medali perak dan 6 medali perunggu. Kabupaten Hulu Sungai Utara turut menyumbangkan raihan melalui Muhammad Hafizh Irhami dari MTsN 2 HSU yang meraih medali perunggu.
Kepala Kankemenag HSU, Hj. Nahdiyatul Husna, menyampaikan sejumlah pernyataan terkait pelaksanaan OMI tahun ini. “Pelaksanaan OMI 2025 menunjukkan adanya peningkatan partisipasi serta kesiapan madrasah dalam mengikuti kompetisi nasional,” ujar Husna. Ia menambahkan bahwa keterlibatan peserta dari HSU memiliki nilai penting dalam upaya penguatan kegiatan akademik daerah. “Keikutsertaan siswa asal HSU memberikan gambaran bahwa proses pembinaan madrasah berjalan sesuai arah yang ditetapkan,” kata Husna.
Husna juga menyoroti aspek pembinaan peserta didik yang perlu terus diperhatikan. “Pendampingan dan pembinaan tetap menjadi bagian penting agar siswa memiliki kesiapan menghadapi kompetisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun,” lanjut Husna.
Kasi Penmad H. Farid Wijdan memberikan penjelasan mengenai aspek akademik yang terlihat dalam OMI 2025. “Kompetisi ini memperlihatkan variasi kemampuan siswa madrasah, khususnya pada bidang sains dan riset yang menjadi fokus utama,” kata Farid. Ia menambahkan bahwa partisipasi madrasah daerah cukup kompetitif. “Hasil yang diperoleh, termasuk oleh peserta dari HSU, menggambarkan bahwa madrasah di daerah memiliki kapasitas untuk berada dalam persaingan nasional,” ujar Farid.
Farid juga menilai bahwa data capaian Kalsel memberikan gambaran mengenai arah pembinaan yang perlu diperkuat. “Perolehan medali ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat pembinaan akademik dan riset ke depan,” kata Farid.
Dengan berakhirnya seluruh agenda penutupan, rangkaian OMI 2025 dinyatakan selesai. Kegiatan ini mempertemukan peserta dari seluruh provinsi untuk mengikuti kompetisi berbagai bidang akademik, sains, dan riset, serta menjadi sarana pengembangan mutu pendidikan madrasah di tingkat nasional.
Rep: Januar
Ft: Kontri

