Amuntai (MTsN 4 HSU) – Dalam rangka menanamkan nilai-nilai akhlak mulia pada peserta didik, Guru Akidah Akhlak MTsN 4 Hulu Sungai Utara, Ahmad Syaukani, S.Pd.I, memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa-siswi kelas VIII B tentang pentingnya sikap sabar dan qanaah dalam menghadapi polemik kehidupan sehari-hari, Rabu (17/09/2025).
Menurutnya, kedua sikap tersebut harus dijadikan pegangan utama agar generasi muda mampu menjalani hidup dengan lapang dada, penuh ketabahan, dan tidak mudah menyerah meski berhadapan dengan berbagai tantangan.
Dalam penyampaiannya, Syaukani menjelaskan bahwa sabar dan qanaah tidak boleh dipahami sebagai sikap pasrah tanpa usaha. Sebaliknya, keduanya justru menjadi fondasi yang menguatkan semangat ikhtiar. Siswa didorong untuk selalu tekun belajar, terus mengembangkan diri, serta berusaha keras meraih prestasi.
Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya merancang masa depan sejak dini dengan mencari peluang melanjutkan pendidikan tinggi, menggali informasi tentang beasiswa, dan mempersiapkan diri untuk menentukan jurusan yang sesuai dengan minat, bakat, serta cita-cita.
Tidak hanya itu, Syaukani turut memberikan motivasi hidup kepada para siswa agar tidak mudah terjebak dalam sikap negatif seperti mengeluh, menyalahkan keadaan, atau merasa tidak bersyukur. Ia mengingatkan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi.
“Jangan menyalahkan keadaan, jangan pula menyalahkan orang tua, keluarga, atau teman atas kesulitan yang kalian hadapi. Syukuri setiap hal yang ada, jadikan masalah sebagai tantangan sekaligus penunjang untuk meraih kesuksesan. Belajarlah dalam setiap keadaan, meski penuh keterbatasan, tetaplah berkembang, maju, dan berjuang meraih mimpi serta cita-cita,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak tidak hanya sebatas teori di dalam kelas, melainkan harus selalu didorong dengan motivasi, pemahaman yang mendalam, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Para siswa diajak untuk berpikir kritis dalam menghadapi persoalan yang muncul di sekitar mereka, baik yang dialami secara pribadi maupun yang terjadi di lingkungan masyarakat. Selain itu, mereka diarahkan untuk mampu mencari solusi terbaik dari setiap masalah, sehingga pembelajaran Akidah benar-benar membentuk karakter yang religius, tangguh, dan berdaya saing.
Rep/Ft : Humas